Selamat sore sahabat Blogger semuanya. Hari ini Elang Pasaman akan posting tentang alat reproduksi wanita. Semoga bermanfat & menambah ilmu buar para sahabat Blogger semuanya. Selamat membaca
:organ genitalia eksterna pada wanita meliputi:
Organ Genitalia Eksterna
:organ genitalia eksterna pada wanita meliputi:
Organ Genitalia Eksterna
kita
bahas dulu yah apa itu organ genitalia eksterna pada wanita. Pudenda
atau organ reproduksi eksterna yang sering disebut vulva, secara
berurutan terdiri dari (dari arah anterior ke posterior) : mons pubis
(mons veneris), labia mayor dan minor, klitoris, prepusium klitoris,
vestibulum, fourchette, dan perineum.
organ genitalia eksterna pada wanita meliputi:
- Mons pubis
Mons pubis atau mons veneris
merupakan jaringan lemak subkutan berbentuk bulat yang lunak dan padat
serta merupakan jaringan ikat di atas simfisis pubis. Mons pubis banyak
mengandung kelenjar sebasea (minyak) dan ditumbuhi rambut berwarna
hitam, kasar, dan ikal pada masa pubertas, yaitu sekitar satu sampai dua
tahun sebelum awitan haid. Rata-rata menarche (awitan haid) terjadi
pada usia 13 tahun. Mons berperan dalam sensualitas dan melindungi
simfisis pubis selama koitus (hubungan seksual). Semakin bertambahnya
usia, jumlah jaringan lemak di tubuh wanita berkurang dan rambut pubis
menipis.
- Labia mayor
Labia mayor adalah dua lipatan
kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang
menyatu dengan mons pubis. Keduanya memanjang dari mons pubis ke arah
bawah mengelilingi labia minor, berakhir di perineum pada garis tengah.
Labia mayor memiliki panjang 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1-1,5 cm
dan agak meruncing pada ujung bawah. Labia mayor melindungi labia
minor, meatus urinarius, dan introitus vagina (lubang vagina). Pada
wanita yang belum pernah melahirkan pervagina, kedua labia mayor
terletak berdekatan di garis tengah menutupi struktur-struktur di
bawahnya. Setelah melahirkan anak dan mengalami cedera pada vagina atau
perineum, labia sedikit terpisah bahkan introitus vagina terbuka.
Penurunan produksi hormone menyebabkan atrofi labia mayor.
Pada
permukaan arah lateral kulit labia yang tebal, biasanya memiliki
pigmen lebih gelap daripada jaringan sekitarnya dan ditutupi rambut
yang kasar (sama dengan rambut di mons pubis) dan semakin menipis kea
rah luar perineum. Permukaan medial (arah dalam) labia mayor licin,
tebal, dan tidak ditumbuhi rambut. Bagian ini mengandung suplai
kelenjar sebasea dan banyak kelenjar keringat serta banyak mengandung
pembuluh darah. Labia mayor sensitive terhadap nyeri, sentuhan, dan
suhu tinggi. Hal ini diakibatkan adanya jaringan saraf yang menyebar
luas, yang berfungsi sebagai rangsangan seksual.
- Labia minor
Labia minor terletak di antara
dua labia mayor dan merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, dan
tidak berambut, yang memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris dab
menyatu dengan fourchette. Sementara bagian lateral dan anterior labia
biasanya mengandung pigmen, permukaan medial labia minor sama dengan
mukosa vagina merah muda dan basah. Pembuluh darah yang banyak membuat
labia berwarna merah kemerahan dan memungkinkan labia minor membengkak,
bila ada stimulus emosional dan stimulus fisik. Kelenjar di labia
minor juga melumasi vulva. Suplai saraf yang banyak membuat labia minor
menjadi sensitif. Ruangan antara kedua labia minor disebut vestibulum.
- Klitoris
Klitoris adalah organ pendek
berbentuk silinder dan erektil yang terletak di bawah arkus pubis.
Dalam keadaan tidak terangsang, bagian yang terlihat sekitar 6×6 mm
atau kurang. Ujung badan klitoris dinamakan glans dan lebih sensitive
daripada badannya. Saat wanita secara seksual terangsang, glands dan
badan klitoris membesar.
Kelenjar
sebasea klitoris mensekresi smegma, suatu substansi lemak seperti keju
yang memiliki aroma khas dan berfungsi sebagai feromon (senyawa
organic yang memfasilitasi komunikasi olfaktorius) dan anggota lain
pada spesies yang sama untuk membangkitkan respon tertentu, yang dalam
hal ini adalah stimulasi erotis pada pria). Klitoris bearasal dari kata
dalam bahasa Yunani, yang berarti “kunci” karena klitoris dianggap
sebagai kunci seksualitas wanita. Jumlah pembuluh darah dan persarafan
yang banyak membuat klitoris sangat sensitive terhadap suhu, sentuhan,
dan sensasi tekanan. Fungsi utama klitoris yaitu untuk menstimulasi dan
meningkatkan ketegangan seksual.
- Prepusium klitoris
Dekat sambungan anterior, labia
minor kanan dankiri terpisah menjadi bagian medial dan lateral. Bagian
lateral menyatu di bagian atas klitoris dan membentuk prepusium,
penutup yang berbentuk seperti kait. Bagian medial menyatu di bagian
bawah klitoris untuk membentuk frenulum. Terkadang prepusium menutupi
klitoris. Akibatnya, daerah ini terlihat seperti sebagai suatu muara,
yaitu sebagai meatus uretra. Bila memasukkan kateter ke daerah yang
sensitive ini, maka dapat menimbulkan rasa yang sangat tidak nyaman.
- Vestibulum
Vestibulum adalah suatu daerah
yang berbentuk lonjong, terletak antara labia minora, klitoris, dan
fourchette. Vestibulum terdiri dari dua muara uretra, kelenjar
parauretra (vetibulum minus atau Skene), vagina, dan kelenjar paravagina
(vestibulum mayus, vulvovagina, atau Bartholin). Permukaan vestibulum
yang tipis dan agak berlendir mudah teritasi oleh bahan kimia
(deodorant semprot, garam-garaman, busa sabun), panas, rabas, friksi
(celana jins yang ketat).
Meatus
uretra juga merupakan bagian dari reproduksi karena letaknya dekat dan
menyatu dengan vulva. Meatus mempunyai muara dengan bentuk bervariasi
dan berwarna merah muda atau kemerahan, dan sering disertai tepi yang
agak berkerut. Meatus menandai bagian terminal atau distal uretra.
Biasanya terletak sekitar 2,5 cm di bawah klitoris.
Kelenjar
vestibulum minora adalah struktur tubular pendek yang terletak pada
arah posterolateral di dalam meatus uretra. Kelenjar ini memproduksi
sejumlah kecil lender yang berfungsi sebagai pelumas.
Hymen
merupakan lipatan yang tertutup mukosa sebaigan, bersifat elastic,
tetapi kuat, dan terletak di sekitar introitus vagina. Pada wanita yang
perawan, hymen dapat menjadi penghalang pada pemeriksaan dalam, pada
insersi tampon menstruasi atau koitus. Hymen ini bersifat elastic
sehingga memungkinkan distensi dan dapat mudah robek. Terkadang hymen
menutupi seluruh orifisum yang menyebabkan hymen tertutup secara
abnormal dan menghalangi pasase aliran cairan menstruasi, pemasangan
alat (spekulum), atau koitus. Setelah pemasangan alat, pemakaian
tampon, atau melahirkan pervaginam, dapat terlihat sisa robekan hymen
(karunkulae hymen atau karunkula mirtiformis).
Kelenjar
vestibulum mayor adalah gabungan dua kelenjar di dasar labia mayor
masing-masing satu pada setiap sisi orifisium vagina. Beberapa duktus
dengan panjang 1,5 cm, menjadi saluran pengeluaran drain setiap
kelenjar. Setiap duktus membuka ke lekukan antara hymen dan labia
minor. Kelenjar mensekresi sejumlah kecil lender yang jernih dan
lengket, terutama setelah koitus. Keasaman lender yang rendah (pH
tinggi)
- Fourchette
Merupakan lipatan jaringan
transversal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan ujung bawah
labia mayor dan minor di garis tengah bawah orifisium vagina. Suatu
cekungan kecil dan fosa navikularis terletak di antara fourchette dan
hymen.
- Perineum
Perineum merupakan daerah
muscular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus. Perineum
membentuk dasar badan perineum.
Organ Genitalia Interna
kita
sudah membahas organ genitalia eksterna pada wanita. sekarang kita
lanjut ke organ genitalia interna pada wanita. Organ genitalia interna
pada wanita meliputi ovarium, tuba fallopii, uterus, dan vagina. berikut organ genitalia interna pada wanita:
- Ovarium
Sebuah ovarium terletak di setiap
sisi uterus, di bawah dan di belakang tuba fallopii. Dua ligament
mengikat ovarium pada tempatnya, yaitu bagian mesovarium ligament lebar
uterus, yang memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral
setinggi Krista iliaka anterosuperior, dan ligamentum ovarii proprium,
yang mengikat ovarium ke uterus. pada palpasi overium dapat digerakkan.
Ovarium
memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis pria. Ukuran dan
bentuk setiap ovarium menyerupai sebuah almon berukuran besar. Saat
ovulasi, ukuran ovarium dapat menjadi dua kali lipat untuk sementara.
Ovarium yang berbentuk oval ini memiliki konsistensi yang padat dan
sedikit kenyal. Sebelum menarche, permukaan ovarium licin. Setelah
maturitas seksual, luka parut akibat ovulasi dan rupture folikel yang
berulang membuat permukaan nodular menjadi kasar.
Dua
fungsi dari ovarium adalah untuk ovulasi dan mmemproduksi hormone.
Saat lahir ovarium wanita normal mengandung sangat banyak ovum
primordial (primitif). Diantara interval selama masa usia subur
(umumnya setiap bulan), satu atau lebih ovum matur dan mengalami
ovulasi.
Ovarium juga merupakan
tempat utama produksi hormone seks steroid (estrogen, progesterone, dan
adrogen) dalam jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan,
dan fungsi wanita normal.
- Tuba Fallopii
Sepasang tuba fallopii melekat
pada fundus uterus. tuba ini memanjang ke arah lateral, mencapai ujung
bebas ligament lebar dan berlekuk-lekuk mengelilingi setiap ovarium.
Tuba
memiliki panjang sekitar 10 cm dengan diameter 0,6 cm. Setiap tuba
mempunyai lapisan peritoneum bagian luar, lapisan otot tipis di bagian
tengah, dan lapisan mukosa di bagian dalam. Lapisan mukosa terdiri dari
sel-sel kolumnar, ebberapa diantaranya bersilia dan beberapa yang lain
mengeluarkan secret. Lapisan mukosa paling tipis saat menstruasi.
Setiap tuba dan lapisan mukosanya menyatu dengan mukosa uterus dan
vagina.
Terdapat 4 segmen yang berubah di sepanjang struktur tuba fallopii, diantaranya :
- Infundibulum
Merupakan
bagian yang paling distal muaranya yang berbentuk seperti terompet
dikelilingi oleh fimbria. Fimbria menjadi bengkak dan hamper erektil
saat ovulasi.
- Ampula
Ampula ini membangun segmen distal dan segmen tengah tuba. Sperma dan ovum bersatu dan fertilisasi terjadi di ampula.
- Istmus
Istmus terletak proksimal terhadap ampula.
- Intersitital
Bagian
ini melewati miometrium antara fundus dan korpus uteri dan mempunyai
lumen berukuran paling kecil berdiameter < 1 mm. Sebelum ovum yang
dibuahi dapat melewati lumen ini, ovum tersebut harus melepaskan
sel-sel granulose yang membungkusnya.
Tuba
fallopii merupakan jalan bagi ovum. Tonjolan-tonjolan infundibulum
yang menyerupai jari (fimbria) menarik ovum ke dalam tuba dengan
gerakan seperti gelombang. Ovum didorong disepanjang tuba, sebagian
oleh silia, tetapi terutama oleh peristaltic lapisan otot. Estrogen dan
prostaglandin mempengaruhi gerakan peristaltic. Aktivitas peristaltic
tuba fallopii dan fungsi sekresi lapisan mukosa yang terbesar adalah
pada saat ovulasi. Sel-sek kolumnar mensekresi nutrient untuk menyokong
ovum selama berada di dalam tuba.
- Uterus
Uterus merupakan organ brdinding
tebal, muscular, pipih, cekung yang mirip buah pir terbalik yang
terletak antara kandung kemih dan rectum pada pelvis wanita. Pada
wanita yang belum melahirkan, berat uterus matang sekitar 30-40 gr
sedangkan pada wanita yang pernah melahirkan, berat uterusnya adalah
75-100 gr. uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan,
licin, dan teraba padat. Derajat kepadatan tergantung dari beberapa
factor, diantaranya uterus lebih banyak mengandung rongga selama fase
sekresi siklus menstruasi, lebih lunak selama masa hamil, dan lebih
padat setelah menopause.
Uterus diikat pada pelvis oleh tiga set ligamen jaringan ikat, yaitu :
- Ligament rotundum
Ligament
rotundum melekat ke kornu uterus pada bagian anterior insersi tuba
fallopii. Struktur yang menyerupai tali ini melewati pelvis, lalu
memasuki cincin inguinal pada dua sisi dan mengikat osteum dari tulang
pelvis dengan kuat. Ligamin ini memberikan stabilitas bagian atas
uterus.
- Ligament cardinal
Ligament ini menghubungkan uterus ke dinding abdomen anterior setinggi serviks.
- Ligament uterosakral
Ligament uterosakral melekat pada uterus di bagian posterior setinggi serviks dan behubungan dengan tulang sacrum.
Fungsi
dari ligament cardinal dan uterosakral adalah sebagai penopang yang
kuat pada dasar pelvis wanita. Kerusakan-kerusakan pada ligament ini,
termasuk akibat tegangan saat melahirkan, dapat menyebabkan prolaps
uterus dan dasar pelvis ke dalam vagina bahkan melewati vagina dan
mencapai vulva.
Berdasarkan fungsi dan anatomisnya, uterus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
- Fundus
Merupakan tonjolan bulat di bagian atas yang terletak di atas insersi tuba fallopii.
- Korpus
Korpus merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri.
- Istmus
Merupakan bagian konstriksi yang menghubungkan korpus dengan serviks yang dikenal sebagai segmen uterus bawah pada masa hamil.
Tiga fungsi dari uterus adalah siklus menstruasi dengan peremajaan endometrium, kehamilan, dan persalinan.
Dinding uterus
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan, yaitu endometrium, miometrium, dan sebagian lapisan luar peritoneum parietalis.
Endometrium
yang banyak mengandung pembuluh darah adalah suatu lapisan membrane
mukosa yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan permukaan padat,
lapisan tengah jaringan ikat yang berongga, dan lapisan dalam padat
yang menghubungkan endometrium dengan miometrium. Selama menstruasi dan
sesudah melahirkan, lapisan permukaan yang padat dan lapisan tengah
yang berongga tanggal. Segera setelah aliran menstruasi berkahir, tebal
endometrium 0,5 mm. Mendekati akhir siklus endometrium, sesaat sebelum
menstruasi mulai lagi, tebal endometrium menjadi 5 mm.
Miometrium
yang tebal tersusun atas lapisan-lapisan serabut otot polos yang
membentang ke tiga arah (longitudinal, transversa, dan oblik).
Miometrium paling tebal di fundus, semakin menipis ke arah istmus, dan
paling tipis di serviks.
Serabut
longitudinal membentuk lapisan luar miometrium yang paling banyak
ditemukan di fundus, sehingga lapisan ini cocok untuk mendorong bayi
pada persalinan. Pada lapisan miometrium tengah yang tebal, terjadi
kontraksi yang memicu kerja hemostatis. Sedangkan pada lapisan dalam,
kerja sfingter untuk mencegah regurgitasi darah menstruasi dari tuba
fallopii selama menstruasi. Kerja sfingter di sekitar ostium serviks
interna membantu mepertahankan isi uterus selama hamil. Cedera pada
sfingter ini dapat memperlemah ostium interna dan menyebabkan ostium
interna serviks inkompeten.
Miometrium bekerja sebagau suatu kesatuan yang utuh. Struktur miometrium yang memberi kekuatan dan elastisitas merupakan contoh adaptasi dari fungsi :
-
Untuk menjadi lebih tipis, tertarik ke atas, membuka serviks, dan
mendorong janin ke luar uterus, fundus harus berkontraksi dengan
dorongan paling besar.
-
Kontraksi serabut otot polos yang saling menjalin dan mengelilingi
pembuluh darah ini mengontrol kehilangan darah setelah aborsi atau
persalinan. Karena kemampuannya untuk menutup (irigasi) pembuluh darah
yang berada di antara serabut tersebut, maak serabut otot polos disebut
sebagai ikatan hidup.
Peritoneum
parietalis, suatu membrane serosa yang melapisi seluruh korpus uteri,
kecuali seperempat permukaan anterior bagian bawah, dimana terdapat
kandung kemih dan serviks.
- Vagina
Vagina, suatu struktur tubular
yang terletak di depan rectum dan di belakng kandung kemih dan uretra
yang memanjang dari introitus (muara eksterna di vestibulum di antara
labia minor / vulva) sampai serviks. Saat wanita berdiri, vagina
condong ke arah belakang dank e atas.
Vagina
merupakan suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu
meregang secara luas. Karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina,
panjang dinding anterior vagina hanya sekitar 7,5 cm, sedangkan panjang
dinding posterior sekitar 9 cm.
Cairan
vagina berasal dari traktus genitalia atas dan bawah. Cairan sedikit
asam. Interaksi antara laktobasilus vagina dan glikogen memeprtahankan
keasaman. Apabila pH naik > 5, insiden infeksi vagina meningkat.
Cairan yang terus mengalir dari vagina mempertahnakan kebersihan
relative vagina. Oleh karena itu, penyemporotan cairan ke vagina dalam
lingkaran normal tidak diperlukan dan tidak dianjurkan.
Sejumlah
besar suplai darah ke vagina berasal dari cabang-cabang desenden
arteri uterus, arteri vaginalis, dan arteri pudenda interna. Vagina
relative tidak sensitive, hal ini dikarenakan persarafan pada vagina
minimal dan tidak ada ujung saraf khusus. Vagina merupakan sejumlah
kecil sensasi ketika individu terangsang secara seksual dan melakukan
koitus dan hanya menimbulkan sedikit nyeri pada tahap kedua persalinan.
Daerah
G (G-spot)adalah daerah di dinding vagina anterior di bawah uretra
yang didefinisikan oleh Graefenberg sebagai bagian analog dengan
kelenjar prostat pria. Selama bangkitan seksual, daerah G dapat
distimulasi sampai timbul orgasme yang disretai ejakulasi cairan yang
sifatnya sama dengan cairan prostat ke dalam uretra. Fungsi dari vagina
adalah sebagai organ untuk koitus dan jalan lahir.
Sekian dulu posting Elang Pasaman hari ini sahabat Blog. Semoga bermanfaat buat para pembaca dan jangan pernah bosan untuk mengunjung blog http://elangpasaman.blogspot.com
Sekian dulu posting Elang Pasaman hari ini sahabat Blog. Semoga bermanfaat buat para pembaca dan jangan pernah bosan untuk mengunjung blog http://elangpasaman.blogspot.com
0 Komentar untuk "Anatomi dan Fisiologi Saluran Reproduksi Wanita"